DLHK Karawang Akan Rubah Sampah Jalupang Jadi Bahan Bakar

  • Whatsapp
Kepala DLHK Karawang, Wawan Setiawan.

Kabupaten Karawang, SpiritNews-Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang akan menggunakan teknologi dari Inggris, untuk mengubah sampah menjadi bahan bakar pengganti solar. Saat ini, jumlah sampah rumah tangga mencapai 920 ton perhari dari total penduduk Karawang mencapai 2,3 juta jiwa.

Kepala DLHK Karawang, Wawan Setiawan mengatakan, dari hasil kajian jumlah sampah yang dihasilkan oleh satu orang warga Karawang sebanyak 0,4 kilogram setiap harinya, dan jika dikalikan jumlah warga Karawang yang berjumlah 2,3 juta orang, maka setiap harinya sampah bisa mencapai 920 ton perharinya.

Bacaan Lainnya

“Sementara sampah yang terangkut dengan jumlah 61 armada sampah yang kita miliki, hanya bisa mengangkut 400 ton dan sisanya tidak terangkut,” ucapnya.

Oleh sebab itu, pihaknya akan bekerjasama dengan pihak ketiga dengan menggunakan teknologi dari Inggris, agar sampah yang menumpuk di TPA Jalupang bisa dirubah menjadi bahan bakar.

“Kita juga upayakan melalui terobosan, melalui bank-bank sampah, dengan pemilahan sampah,” kata Wawan.

Dijelaskan, teknologi dari Inggris ini nantinya akan mengolah sampah menjadi bahan bakar yang lebih murah dari solar, dan hasil residunya akan dibuat paving blok. “Nanti sebelum penggunaan teknologi itu, kami akan melakukan studi banding ke Thailand terlebih dahulu,” katanya.

Pihaknya juga sudah menyiapkan projek bank sampah di 100 desa di Karawang. Selain itu, DLHK juga akan menyiapkan saber sampah untuk wilayah Karawang Kota. “Kami juga menyiapkan anggaran Rp 100 juta untuk menyediakan tempat sampah setiap tahunnya,” katanya.

Menurutnya, 100 bank sampah akan diutamakan khusus desa yang berdekatan dengan aliran Sungai Citarum. Untuk saat ini, pihaknya juga baru memiliki 61 unit mobil sampah dari idealnya 125 unit.

“Belum semua kecamatan bisa didatangi mobil sampah, sebab jumlah mobilnya masih kurang. Tapi kami juga sudah menyiapkan tempat sampah sementara yang akan diangkut setiap harinya,” katanya.

Oleh sebab itu, akan ada pemilihan sampah seperti organik dan non organik. Hal itu dilakukan agar bisa mempermudah pengolahan. “Kami juga akan menambah TPS disejumlah wilayah untuk mempermudah pengangkutan,” katanya.(moy)

Pos terkait