Anggaran Rutilahu Diduga Disunat, Warga Kebingungan Hanya Dapat Bahan Bangunan

  • Whatsapp
https://spiritnews.co.id/
Kondisi rumah Abah Adang (80), Desa Cisalada, Kecamatan Jatiluhur.

Kabupaten Purwakarta, SpiritNews-Anggaran rumah tidak layak huni (rutilahu) di Desa Cisalada, Kecamatan Jatiluhur, diduga disunat. Pasalnya, anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 13 juta hanya diterima sebesar Rp 12,2 juta oleh pemilik rumah.

Abah Adang (80), salah satu warga yang mendapatkan bantuan rutilahu mengatakan, sudah 4 kali dirinya mengajukan untuk mendapatkan renovasi rumah dari pemerintah. Namun baru sekarang mendapatkan bantuan anggran untuk merenovasi, walaupun hanya cukup untuk memperbaiki dapur.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Program Rutilahu untuk Masyarakat Miskin Gratis!!!

Ia bersyukur bisa mendapat bantuan rutilahu, meski harus kebingungan untuk membayar tukang atau pekerja. Karena bantuan anggaran sebesar Rp 12,2 juta yang diterimanya berbentuk material bahan bangunan.

“Itupun uangnya tidak saya pegang, saya hanya menerima material sesuai kebutuhan, seperti buat pondasi saya harus menggunakan batu belah bekas,” tuturnya kepada SpiritNews, Rabu (5/9/2018).

Secara terpisah, Endang Supriadi, mantan Kepala Desa Cisalada menagatakan, program rutilahu tersebut dikelola oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Karena pengiriman anggaran tersebut langsung ke rekening LPM.

Dikatakannya, anggaran tersebut dari total Rp 702 juta dibagi untuk 54 penerima. Adapun pemotongan Rp 560 ribu diperuntukan bagi honorarium pekerja, dan Rp 240 ribu untuk biaya alat tulis kantor (ATK).

“Anggaran yang masuk ke rekening LPM Rp 702 juta dibagi 54 penerima rutilahu, jadi totalnya Rp 12,2 juta per penerima,” kata Endang.

Berita Lain: Buruh Tani di Karawang Dapat Bantuan Rumah dan Beasiswa

Ia berharap, program tersebut tidak menjadi bancakan. “Agar benar-benar dapat membantu dan tidak meninggalkan kebingungan buat si penerima bantuan,” pungkasnya.(reg)

Pos terkait