Ditolak Warga, DLHK Akan Pindahkan Lokasi Pembuatan PDU Sampah

  • Whatsapp
https://spiritnews.co.id/
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang menggelar audiensi dengan warga, terkait rencanan pembuatan PDU Sampah di Desa Rengasdengklok Selatan.

Kabupaten Karawang, SpiritNews-Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karawang akan memindahkan lokasi rencana pembuatan pusat daur ulang (PDU) sampah dari  Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok. Hal tersebut menyusul adanya protes dan aksi penolakan dari sejumlah warga, terkait rencana pembuatan PDU yang merupakan bagian dari program Citarum Harum.

“Kita putuskan untuk merubah lokasi pembangunan PDU,” ujar Kepala DLHK Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan usai melakukan diskusi dengan sejumlah perwakilan warga di Ruang Rapat Kantor DLHK, Kamis (22/11/2018).

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, warga sekitar lokasi rencana pembuatan PDU melakukan aksi penolakan. Sehingga DLHK mengundang warga untuk beraudensi. “Dalam diskusi dengan warga, kita mencoba memberikan pemahaman dan solusi kaitan PDU di Rengasdengklok. Tetapi kita gagal merubah pola pikir masyarakat, dan warga menolak,” katanya.

Baca Juga: DLHK Karawang Akan Rubah Sampah Jalupang Jadi Bahan Bakar

Dikatakan, PDU sampah yang akan dibangun DLHK Kabupaten Karawang merupakan program bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebagai bagian dari rangkaian program Citarum Harum yang digulirkan pemerintah.

“Kita punya tanah cukup luas di Rengasdengklok, dan ingin menjadi program pengelolaan sampah secara modern, dengan kemampuan pengelolaan sampah 10 ton perhari. Untuk lokasi pemindahan nanti akan kita rapatkan terlebih dahulu, sementara ini lokasi ini gagal dan akan kita laporkan ke KLHK,” kata Wawan.

Sementara itu, salah satu perwakilan warga, Lili Gojali mengungkapkan alasan penolakan warga sekitar terhadap rencana pembuatan PDU di Rengasdengklok. Menurutnya selama ini rencana pembangunan PDU sampah tidak melalui prosedur yang baik, dimana warga tidak mendapatkan sosialisasi sejak awal perencanaan.

Baca Juga: Pertambangan Atlasindo Bisa Tutup Selamanya

“Dilokasi itu langsung dibuat benteng, bahkan sudah ada tumpukan sampah. Padahal ini baru rencana pembangunan saja. Dengan cara pemerintah main langsung tanpa sosialisasi saja, warga tentu curiga, kita tidak percaya jika itu akan menghasilkan zero sampah. Ini hanya akal-akalan saja,” katanya.(art)

Pos terkait