Kabupaten Karawang, SpiritNews-Air yang menggenangi badan Jalan Raden Saca Kusumah, RT 09 RW 10, Dusun Bubulak, Kelurahan Tanjungpura, Kecamatan Karawang Barat, tak kunjung teratasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang.
Meskipun lokasi genangan air yang panjangnya puluhan meter tersebut berada di wilayah perkotaan, namun respon pemerintah dinilai lamban. Sebab, meski pernah ditinjauan oleh Camat Karawang Barat dan oleh dinas terkait dibuatkan lubang resapan air. Namun langkah tersebut ternyata tidak menyelesaikan persoalan.
Warga pun terus memprotes hal tersebut, akibat banyaknya kecelekaan yang terjadi pada para pengguna jalan. Salah satunya disampaikan tokoh pemuda setempat, Ahmad Furqon Jaelani yang mengaku heran dengan kinerja pemerintah yang tidak bisa mengatasi persoalan genangan ari tersebut.
Baca Juga: Dinilai Bermasalah, Bupati Panggil Kontraktor Pelaksana Proyek Pedestrian Jalan Ahmad Yani
“Ini (genangan, red) ada sejak mulai ada hujan. Akibat air tidak teralirkan, makanya tertahan di badan jalan hingga kini. Memang sudah ada langkah yang dilakukan, tapi tetap saja tidak bisa menyelesaikan persoalan,” katanya.
Dikatakan, warga telah mencoba melakukan penangangan secara swadaya dengan melakukan pengurugan dari hasil iuran. Namun itu tidak bisa menyelesaikan persoalan. “Kami sudah patungan mengurug genangan itu. Tapi Karena tidak ada saluran pembuangan, tetap saja air menggenangi badan jalan,” terangnya.
Menurutnya, Pemkab Karawang seharusnya menggandeng para ahli yang bisa menyelesaikan persoalan genangan air tersebut. Kemudian mengalokasikan anggaran untuk melakukan penanganan, agar tidak semakin banyak korban berjatuhan akibat genangan air tersebut.
Berita Lain: Pengerjaan Proyek Pedestrian Jalan Ahmad Yani Dinilai Asal-asalan, Bupati Karawang Ancam Kontraktor
Dia berharap, pemerintah segera melakukan langkah kongkret untuk menjawab keluhan warga, dan tidak hanya terpaku pada pembuatan taman yang tidak dibutuhkan masyarakat. “Harusnya pemerintah bisa cepat menanganinya. Karena untuk bangun trotoar saja bisa menelan anggaran hingga Rp 15 miliar,” timpalnya.(art)