Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Menindaklanjuti diskusi perkembangan pendidikan dan perguruan tinggi di Kota Bekasi beberapa waktu lalu, dengan banyaknya perguruan tinggi dan kampus-kampus baru yang datang dari Jakarta dan Bandung ke Kota Bekasi. Mendorong Asosiasi Perguruan Tinggi Indonesia (Aptisi) 4A dan Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Bekasi Raya membuat gebrakan baru di awal tahun 2019.
Secara kompak, Aptisi 4A dan ADI melakukan road show ke sejumlah perguruan tinggi di Kota dan Kabupaten Bekasi. Salah satunya ke Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Prima Indonesia, di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, bersama mitra kerja Nexsus yang disambut hangat oleh Ketua STIKes Prima Prima beserta jajaran.
“Aptisi merupakan asosiasi sebuah perguruan tinggi, intinya akan diperlukan di kampus-kampus karena banyak hal. Tentunya kampus STIKes Prima juga harus mendapat informasi yang aktual dari Aptisi Pusat, Provinsi Jawa Barat, dan tingkat kota/kabupaten,” ungkap Ketua Aptisi 4A, Makmur Sentosa saat berbincang dengan SpiritNews di sela kunjungan.
Baca Juga: Pentingnya Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk Memajukan Dunia Pendidikan Kota Bekasi
Menurutnya, tidak semua perguruan tinggi mampu melakukan tri dharma. Karena di satu sisi harus mengeluarkan anggaran besar, maka dari itu kampus–kampus di Kota dan Kabupaten Bekasi harus saling bersatu melakukan riset bersama.
“Maka dari itu, kunjungan kami dari Aptisi ke STIKes Prima ini, (untuk menginformasikan, red) bahwa perguruan tinggi saat ini akan saya satukan (dalam pelaksanaan tri dharma, red), sehingga harapan kami poin pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat bisa dilakukan. Sehingga pada saat akreditasi, tentunya mempunyai nilai yang bagus,” bebernya.
Oleh sebab itu, kegiatan Aptisi dan ADI tidak bisa dipisahkan. Karena tentunya pelaknsanaan dalam mengajar kepada mashasiswa dilakukan oleh dosen. “Tentunya kampus STIKes Prima ini punya kemampuan dalam mendidik para mahasiswanya, serta melahirkan lulusan di bidang kesehatan yang bagus,” ungkap Makmur.
“Untuk pengajaran di dalam tri dharma perguruan tinggi itu luas, dan riset tidak gampang. Nanti kita akan kelompokan cluster keilmuannya, seperti STIKes Prima dan STIKes Bani Saleh kita gabungkan, agar dapat saling berbagi keilmuan tentang kesehatan,” jelasnya.
Berita Terkait: Perguruan Tinggi Harus Mampu Cetak Generasi yang Siap Menghadapi Perubahan
Ditempat yang sama, Ketua STIKes Prima Indonesia Bekasi, Indah Zahara menyambut baik hal tersebut. Dijelaskan, STIKes Prima Indonesia merupakan group dari RS Ananda Kota Bekasi, dengan memiliki tiga keahlian jurusan di bidang Farmasi (S1), Akademi Kebidanan (Akbid – D3), dan Teknologi Labotarium Medis (D3).
STIKes Prima Indoensia juga memiliki dosen-dosen yang masih cukup muda, dengan semangatnya yang kuat mengajarkan ilmu kesehatan. “Meskipun para dosennya masih muda, tekad kami ingin terus menjadi lebih baik dan bisa membawa nama Indonesia tuk berkarya dalam bidang kesehatan,” katanya.
Dikatakan, kehadiran STIKes Prima Indoensia di Babelan, Kabupaten Bekasi, mendapat respon sangat baik dari masyarakat. Karena jumlah perguruan tinggi jurusan kesehatan di Kabupaten Bekasi belum begitu banyak.
Berita Lain: Lulusan Perguruan Tinggi Harus Kompeten, Percaya Diri dan Terkoneksi
“Tentunya dengan kunjungan Aptisi dan ADI ini, kami sangat berterima kasih dan kami di STIKes Prima butuh bimbingan dari Aptisi. Apalagi group RS Ananda juga memiliki cita–cita menjadi perguruan tinggi yang mencetak tenaga ahli kesehatan yang professional,” tutur Indah.(sam)