Kabupaten Bireuen, spiritnews.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bireuen merencanakan pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 125 kilometer di Kecamatan Jumpa dan Juli, Kabupaten Bireuen, dengan biaya sebesar Rp 265 miliar.
Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bireuen, Muslim, mengatakan, selain membangun jalan 125 kilometer di Kecamatan Jumpa dan Juli, Pemkab Bireuen juga akan membangun tiga jembatan kerangka baja di Kecamatan Samalanga senilai Rp 66 miliar dan non kerangka baja sebanyak 270 unit dengan biaya sekitar Rp 30 miliar, saluran irigasi dan waduk senilai Rp 127 miliar.
Baca Juga : Dana BOS PAUD, SD, dan SMP di Bireuen Sebesar Rp 11,6 Miliar
“Untuk peningkatan ekonomi rakyat, khususnya bidang pertanian dialokasikan anggaran sebesar Rp 53 miliar dan untuk perikanan sebesar Rp 60 miliar,” kata Muslim, saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musresbag) tahun 2019 Kabupaten Bireuen, dan penyusunan rencana kerja Pemkab Bireuen tahun 2020, di Aula Sekdakab Bireuen, Kamis (28/03/2019).
“Sedangkan untuk melayani sosial masyarakat dibutuhkan biaya sebesar Rp 43 miliar dan untuk bidang kesehatan sebesar Rp 77 miliar,” tambahnya.
Berita Terkait : Dua Perkantoran Pemkab Bireuen Terbengkalai Enam Tahun
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen, Ridwan Muhammad, mengatakan, semua pembangunan infrastruktur harus dapat membantu masyarakat dalam bidang peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya pedesaan.
“Kini, banyak pejabat kurang disiplin melaksanakan program pemerintah. Seharusnya atas dukungan dari semua pihak dapat dilakukan rencana kerja tersebut. Bupati Bireuen harus lebih agresif membina bawahannya, agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dari segala bidang usaha,” tegasnya.
Kepala Bidang Perencanaan, Bappeda Provinsi Aceh, Zulkifli,Dikatakan, setiap program pembangunan pemerintah harus dipublikasikan kepada masyarakat, untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pelaksanaan pembangunan.
“Agar semua masyarakat tahu tentang pelaksanaan pembangunan yang telah maupun sedang dikerjakan, maka harus dipublikasikan sesuai peraturan berlaku, untuk kesejahteraan rakyat kita juga,” katanya.
Bupati Bireuen, Saifan Nur, berharap agar Pemkab Bireuen masih terus mendapatkan dana otonomi khusus untuk pembangunan di Kabupaten Bireuen.
“Kabupaten Bireuen di tahun 2020 akan lebih baik dalam hal pembangunan infrastruktur dan lainnya. Dengan harapan masih tetap mendapatkan dana otonomi khusus. Apabila dana otonomi khusus itu tidak diberikan, maka pembangunan tidak akan bisa dilaksanakan,” kata Saifan.(zal)