Kota Banda Aceh, spiritnews.co.id – Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Helvizar Ibrahim sidak (inspeksi mendadak) ketersediaan stock dan kestabilan harga bahan pokok ke Pasar Induk Lambaro, Peunayong, Ulee Kareng, Pasar Aceh, Gudang Bulog, dan Toko Istana Telor, Senin (13/5/2019).
Helvizar, mengatakan, di bulan Ramadhan ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) memantau ketersediaan stock dan stabilitas harga ikan tongkol, beras, daging ayam ras, udang basah, cumi-cumi dan cabai rawit, telor ayam, dan lain-lain.
“Sebab, komoditas kebutuhan pokok masyarakat itu termasuk penyumbang inflasi utama di Aceh, terutama pada momen-momen istimewa masyarakat Aceh, seperti bulan Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, dan sepanjang bulan perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad SWT,” kata Helvizar.
Baca Juga : Dinas Pangan Karawang Sidak Harga Sembako ke Pasar Johar
Dikatakan, ketersediaan stock bahan pangan pokok berkorelasi dengan laju inflasi. Ada banyak faktor yang dapat memicu lajunya inflasi tersebut, seperti cuaca buruk yang menghambat distribusi pasokan barang kebutuhan pokok atau makanan, atau curah hujan tinggi yang mengusik komoditi pertanian. Inflasi Aceh pada Januari 2019 tercatat 2,37%, memang masih lebih rendah dari pada inflasi nasional, yang berkisar 2,82%, namun harus terus dikawal.
“Pengawalan ini melalui koordinasi, baik Pemda, Pemerintah Pusat, BI, Bulog, Pertamina, Kepolisian dan pihak terkait lainnya. Karena itu inspeksi pasar kali ini melibatkan perwakilan multisektor lembaga Pemerintah, penegak hukum, dan Perbankan, termasuk PT Pertamina, Bank Indonesia, dan Bulog Aceh,” katanya.
Berita Terkait : Warga Kota Bekasi Dapat Sembako Murah dan Berkualitas di Bazar Ramadhan
Selain untuk memastikan ketersedian stock bahan pangan pokok, juga sebagai upaya pengendalian harga bahan pokok selama bulan puasa hingga Idul Fitri nanti. Apabila diperkirakan persedian barang kebutuhan pokok minim dan berpotensi memicu kenaikan harga, Pemerintah Aceh dan istansi terkait bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dapat mengantisipasinya, seperti menggelar operasi pasar (OP) gabungan.
Menurutnya, pemantauan dini sangat penting agar dapat memprediksi gejolak harga akibat kelangkaan stock, sehingga dapat diantisipasi secepat mungkin. Tujuannya, harga bahan pokok menjelang Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, atau pada momentum perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad Saw, relatif stabil. Meski terjadi kenaikan harga masih dalam batas-batas yang wajar dan jangkauan masyarakat.
“Memantau ketersediaan stock bahan pangan pokok masyarakat merupakan langkah antisipatif dan upaya mengendalikan gejolak harga bahan kebutuhan pokok masyarakat, bila terjadi kenaikan harga dapat diantisipasi atau dikendalikan dengan menggelar operasi pasar,” ungkapnya.(mah)