Kabupaten Bandung Barat, spiritnews.co.id – Merebaknya Novel Corona Virus (NCoV)/Virus Corona yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan, Tiongkok, bukan hanya membuat masyarakat khawatir, tapi juga para tenaga medis.
Khususnya perawat dan dokter yang berhubungan langsung dengan penderita, mereka menjadi pihak-pihak yang sangat rentan terjangkit karena melakukan kontak langsung dalam proses perawatan.
“Perawat menjadi sangat rentan terhadap ancaman Virus Corona, mengingat tugasnya yang harus berhubungan dengan penderita. Sadar akan bahaya dan konsekuensi yang harus dihadapi tersebut, maka kami mengeluarkan Surat Edaran Nomor : 002/PPNI-KBB/SE/I/20 tentang Kesiapsiagaan Perawat Dalam Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus (2019-nCoV),” kata Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Kabupaten Bandung Barat, Aditya Duta Tirani di Padalarang, Selasa (28/1/2020).
Dikatakan, Virus Corona adalah jenis virus baru yang belum pernah didentifikasi sebelumnya pada manusia dan bersifat zoonis (ditularkan hewan dan manusia). Manisfestasi klinis biasanya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari setelah paparan.
“Tanda dan gejala umum terinfeksi virus ini antara lain adalah adanya gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, sesak nafas, dan bisa berujung kepada kematian,” katanya.
Penambahan korban meninggal kasus ini yang berlangsung cepat dan sudah menyebar ke berbagai negara membuat semua pihak patut waspada. Bahkan saat ini sudah ada beberapa tenaga kesehatan yang dilaporkan terinfeksi Virus Corona termasuk perawat.
Sebagai salah satu ujung tombak pelayanan kesehatan, perawat merupakan tenaga kesehatan yang sangat beresiko terpapar virus ini sehingga harus dilakukan antisipasi supaya perawat juga tidak menjadi korban.
“Belum ada vaksin untuk mencegah penyebaran virus yang dapat menyebabkan kematian ini. Makanya para perawat juga harus menjaga diri supaya mereka tidak menjadi korban,” ujarnya.
Terkait hal ini, DPD PPNI KBB mengimbau kepada seluruh perawat khususnya yang bekerja di wilayah Kabupaten Bandung Barat agar tidak panik dan tetap meningkatkan kewaspadaan.
Jika mengalami gejala demam, batuk, sakit tenggorokan, letih, lesu disertai kesulitan bernafas, segera periksa ke dokter, konsumsi cukup air agar tubuh terhidrasi dengan baik, istirahat yang cukup dan konsumsi gizi seimbang, perhatikan etiket batuk dan bersin, serta hindari kontak langsung/jarak dekat dengan penderita ISPA.(agus)