Kabupaten Aceh Utara, spiritnews.co.id – Gampong Ule Tanoh, Kecamatan Tanah Pasir, Kabupaten Aceh Utara, Propinsi Aceh memiliki Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) yang mengelola jaringan air bersih untuk masyarakatnya.
BUMG Ule Tanoh Kecamatan Tanah Pasir ini terus meningkat pendapatannya dan memberikan dampak baik ke keuangan desa dan masyarakat sekitar. Adapun produk unit usaha yang dikelola, yakni air bersih, pengadaan air perawahan pada musim tanam padi dan penyalur pupuk bersubsidi/obat-obatan untuk petani sawah.
Geuchik Gampong Ule Tanoh, Mawardi, mengatakan, pengembangan unit pengelolaan air bersih ini telah berjalan, terhitung sejak tahun 2016 dari anggaran dana gampong (desa). Sehingga air bersih dapat disalurkan ke rumah – rumah warga.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat karena air bersih merupakan keburuhan dasar. Alhamdulillah kini 77 rumah tangga dari 277 KK di Gampong Ule Tanoh juga fasilitas umum seperti mesjid sudah tersambung air dan menunjukkan air bersih sudah dinikmati masyarakat,” kata Mawardi, kepada spiritnews.co.id, Rabu (4/3/2020).
Sumber air BUMG ini ialah dari Krueng Keureutoe setempat yang masih terjamin kebersihannya. Pasokan air bersih BUMG terbilang lancar.
Pun Geuchik Ule Tanoh juga menyatakan BUMG Ule Tanoh mengelola air bersih. Air bersih BUMG juga menerapkan tarif pelayanan air yang murah meriah. Tarifnya hanya Rp 2.000 per meter kubik. Sementara harga pemasangan baru hanya Rp 200 ribu, kedepan diperkirakan sambungan baru air bersih akan bertambah.
“Dimana dari iuran warga dalam beberapa bulan terakhir ini, diperoleh pendapatannya sekira Rp 2,1 juta per bulan yang dipergunakan untuk biaya operasional dan biaya pemeliharaan. Untuk tagihan listrik Rp 900.000 per bulan,” ujarnya.
Sementara areal persawahan di kawasan tersebut adalah areal kering. Tanahnya pecah-pecah. Para petani di daerah tersebut sebelumnya hanya bisa menanam padi satu kali dalam setahun. Tetapi sejak revitalisasi saluran irigasi Tersier dengan menyedot air dari Krueng Keureutoe dengan pompa yang dikelola oleh BUMG dan dialirkan ke sawah-sawah, maka area-area pertanian tersebut dapat panen dua kali dalam setahun.
“Tetapi sejak revitalisasi Saluran Irigasi Tersier dengan menyedot air dari Krueng (sungai) Keureutoe dengan pompa, dan dialirkan ke sawah-sawah, maka area-area pertanian tersebut dapat panen dua kali dalam setahun,” ucapnya.
Begitu pula, kata Mawardi, salah satu upaya yang dilakukan memberdayakan BUMG Ule Tanoh membeli pupuk bersubsidi bagi petani. Mulai aktif dalam rangka pembelian pupuk sejak tahun 2017 hingga sekarang untuk melayani warganya.
Seraya dia mengatakan, bahwa akan mendorong BUMG untuk menjadi pengecer pupuk dalam rangka menimalisir adanya penyimpangan distribusi pupuk.
“Kita usulkan, BUMG ini bisa menjadi pengecer pupuk ditingkag desa. Karena persoalan distribusi pupuk yang selama ini sering dikeluhkan petani. Dalam pelaksanaannya, BUMG membeli pupuk subsidi dari rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) Kecamatan Tanah Pasir. Kebutuhan pupuk 250 kilogram per hektar dari total luas areal sawah seluas 89 hekatar,” ungkapnya.(mahdi)