Imbauan Larangan Mudik Diharapkan Menggunakan Pesan yang Mudah Dicerna

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Sosiolog Universitas Islam 45 Bekasi, Andi Sopandi

Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Larangan mudik yang ditetapkan oleh pemerintah, diharapkan bisa menggunakan pesan yang mudah dicerna oleh masyarakat.

Sosiolog Universitas Islam 45 Bekasi, Andi Sopandi, mengatakan, saat ini imbauan larangan mudik yang dikeluarkan masih belum bisa dipahami maknanya oleh sejumlah masyarakat.

Bacaan Lainnya

Terkait hal tersebut, dirinya mengimbau agar pesan tersebut bisa menggunakan bahasa atau budaya lokal setempat, sehingga mudah dicerna maknanya.

“Saya mengimbau agar pesan larangan mudiknya bisa menggunakan bahasa daerah atau kultur budaya setempat, sehingga mudah dicerna dan tersampaikan pesannya,” tegas Andi, kepada spiritnews.co.id, di Kota Bekasi, Jumat (24/4/2020).

Dikatakan, saat ini imbauan larangan mudik tersebut berupa imbauan agar warga tidak melakukan perjalanan ke luar daerah atau ke kampung halamannya, dan bagi daerah yang menerapkan PSBB salah satu target keberhasilannya adalah larangan mudik tersebut serta mudik merupakan sebuah budaya di Indonesia.

Sehingga jika ingin tercapai imbauannya, maka perlu adanya pesan atau konten dan bahasa yang digunakan mudah dipahami atau dicerna.

Karena saat melakukan kegiatan mudik, mereka akan berinterkasi, berkumpul dengan banyak orang yang belum diketahui apakah mereka terjangkit atau tidak.

“Bisa saja pesannya melalui film pendek dan sebagainya dan sekali lagi, yang perlu diingat imbauannya harus mudah dicerna,” katanya.

Selain itu, melalui komunikasi yang mudah dicerna, maka hal ini bisa menghindari terjadinya penyebaran virus Corona dari warga yang tadinya akan melakukan mudik ke daerah asal agar tidak melakukan budaya mudiknya.

“Bagi warga yang daerahnya dekat, jangan mudik, gunakan alat komunikasi sebagai sarana silaturahminya dan hal ini bisa mencegah meluasnya peredaran virus Coronanya,” ungkapnya.(giri)

Pos terkait