Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Dalam rangka peningkatan akses air minum dan sanitasi yang layak di 17 desa Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat (Pamsimas) III HID di Desa Situsari, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Kamis, (05/11/2020).
Pada kesempatan itu, Bupati Subang H. Ruhimat atau yang akrab disapa Kang Jimat, mengatakan, program Pamsimas merupakan program kolaborasi anatar pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah desa dan masyarakat dalam rangka meningkatkan akses penduduk terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak.
“Kementerian PUPR sebagai Project Implementation Unit memandang program Pamsimas telah menjadi bagian penting dari upaya meningkatkan akses masyarakat terhadap air minum dan sanitasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Kang Jimat.
Diakuinya, program Pamsimas telah dilaksanakan sejak 2008. Kabupaten Subang salah satu pionir yang telah mengikuti program ini. Sampai akhir bulan lalu program Pamsimas di Jawa barat telah memberikan pelayanan air minum kepada 476 kepala keluarga atau sekitar 1,6 juta jiwa masyarakat.
“Melalui Pamsimas di lokasi sasaran berupaya meningkatkan edukasi kepada masyarakat terhadap sanitasi dengan membangun sarana penunjang di sekolah melalui jamban sehat dan tempat cuci tangan di sekolah sasaran,” ujarnya.
17 Desa Pamsimas itu adalah Desa Ciater Kecamatan Ciater, Desa Cipancar Kecamatan Serang Panjang, Desa Sarireja Kecamatan Jalancagak, Desa Pasanggrahan Kecamatan Kasomalang, Desa Sukakerti Kecamatan Cisalak, Desa Mayang Kecamatan Cisalak, Desa Cimanggu Kecamatan Cisalak, Desa Cijambe Kecamatan Cijambe, Desa Balingbing Kecamatan Pagaden Barat, Desa Situsari Kecamatam Dawuan, Desa Margasari Kecamatan Dawuan, Desa Caracas Kecamatan Kalijati, Desa Cihambulu Kecamatan Pabuaran, Desa Tambakdahan Kecamatan Tambakdahan, Desa Bojongkeding Kecamatan Tambakdahan, Desa Bojongnegara Kecamatan Tambakdahan dan Desa Kalensari Kecamatan Compreng.
“Program Pamsimas telah menyediakan fasilitasi tambahan berupa Hibah Intensif Desa (HID) agar masyarakat dapat melanjutkan ikhtiarnya guna memaksimalkan akses air minum dan sanitasi di desanya. HID ini diberikan kepada desa yang telah menunjukkan kinerja yang baik berupa kinerja ke-berfungsian sarana, penerapan tarif dan pengelolaan iuran,” ucapnya.
Penambahan capaian akses air minum dan sanitasi di Jawa Barat, khususnya Kabupaten Subang hingga tahun 2019 sebesar 85, 85% dan akses sanitasi layak masih sebesar 86, 67%. Capaian tersebut masih di atas rata-rata provinsi. Namun masih perlu upaya dan strategi yang lebih baik lagi agar mampu mencapai angka 100% masyarakat Subang bisa mendapatkan akses air minum dan sanitasi yang layak.
Alokasi APBD untuk air minum dan sanitasi yang semakin meningkat di setiap tahunnya merupakan wujud nyata perhatian pemerintah daerah dalam upaya pencapaian 100% akses air minum aman dan sanitasi layak.
“Seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Subang agar berupaya maksimal dalam mewujudkan 100% akses air minum aman dan sanitasi layak tersebut,” ungkapnya.(sir)