Meski Tak Kerja Lagi, Endin Tetap Andalkan JKN untuk Berobat

  • Whatsapp

Kabupaten Karawang, spiritnews.co.id – Sebagai seorang pensiunan karyawan perusahaan swasta, Endin (58), warga Kabupaten Karawang, memilih untuk terus memiliki jaminan kesehatan yang nyaman dan pasti. Meski ia sudah tidak lagi bekerja, ia memilih tetap menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) walau harus mengalihkan status kepesertaannya.

“Sebelumnya kan saya sudah punya kartu JKN yang aktif dari perusahaan, namun sehubungan dengan sudah pensiunnya saya sebagai karyawan di perusahaan itu kepesertaan saya juga menjadi tidak aktif. Karena saya sudah merasakan langsung manfaat dari Program JKN, jadi saya bertekad harus tetap menjadi peserta JKN yang aktif,” kata Endin.

Bacaan Lainnya

“Sekarang saya langsung mengubah status kepesertaan saya dari Pekerja Penerima Upah (PPU) menjadi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri ya. Kalau begini kan saya tidak perlu khawatir lagi kalau kena penyakit. Kartu saya masih aktif jadi saya bisa langsung menggunakannya untuk berobat,” tambahnya.

Endin telah merasakan langsung manfaat dari kehadiran Program JKN. Ia pernah menjalani operasi batu ginjal menggunakan kartu JKN sebagai penjamin biayanya. Awalnya ia mengalami susah buang air kecil, kemudian ia pun mencoba memeriksakan diri ke klinik tempat ia terdaftar. Usai diperiksa di sana, ia diberi obat-obatan. Namun selang beberapa waktu tidak kunjung sembuh juga.

“Akhirnya saya dibawa ke unit gawat darurat dan segera ditindaklanjuti oleh petugas medis yang ada di rumah sakit itu. Setelah diperiksa oleh dokter dan melalui beberapa rangkaian pemeriksaan maka saya diputuskan harus menjalani operasi batu ginjal. Saya pasrah saja karena kondisinya waktu itu memang sudah tidak bisa buang air kecil dan sakit sekali. Beruntung saya punya Kartu JKN yang aktif saat itu, jadi segera saya gunakan tanpa khawatir dengan biaya operasi,” jelasnya.

Operasi batu ginjal adalah tindakan bedah yang dilakukan untuk mengeluarkan batu yang berada di ginjal serta saluran dan kandung kemih. Batu ginjal juga perlu segera diobati apabila telah menimbulkan gejala tertentu, seperti nyeri punggung bawah dan pinggang, nyeri saat buang air kecil, berkurangnya jumlah urine, serta urine berwarna merah atau coklat.

Tindakan operasi juga diperlukan bila batu ginjal sudah parah dan berisiko menyebabkan komplikasi pada penderita. Dalam kasus Endin, batu ginjal tersebut sudah dalam ukuran besar sehingga tidak dapat dikeluarkan dengan obat-obatan saja melainkan harus dengan tindakan operasi.

“Alhamdulillah saya bersyukur sekali dengan adanya Program JKN. Operasi saya semua biayanya ditanggung sehingga saya tidak perlu mengeluarkan biaya apa-apa lagi. Kami sekeluarga sangat merasa terbantu, sebab tidak harus menanggung biaya operasi tersebut,” ujarnya.

“Saya tidak bisa membayangkan kalau harus menggunakan biaya sendiri. Pastinya butuh belasan mungkin atau bahkan puluhan juta rupiah. Sebagai seorang pensiunan bagi saya itu jumlah yang sangat besar, namun saya hanya perlu menunjukkan Kartu JKN saya sudah dijamin semuanya,” tambahnya.

Lebih lanjut dikatakan, pelayanan yang dia dapatkan sangat baik dan cepat, menurutnya tidak ada perbedaan pelayanan sama sekali antara dirinya sebagai peserta JKN dengan pasien umum lainnya. Hal ini yang kemudian mendorong Endin untuk tetap terus harus memiliki Kartu JKN yang aktif.

Selain untuk operasi tersebut, Endin mengaku juga kerap menggunakan Kartu JKN untuk berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk memperoleh pengobatan ringan seperti batuk pilek, gatal karena alergi, dan lain sebagainya.

“Semoga program JKN dapat terus berjalan karena manfaatnya sangat banyak. Saya sudah merasakan langsung. Saya berharap program JKN ini dapat berjalan ke arah yang lebih baik lagi,” ungkapnya.(ybs/ops/sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait