PT PEMA Lifting Sulfur Perdana ke Riau di Pelabuhan Kuala Langsa

  • Whatsapp

Kota Langsa, spiritnews.co.id – PT Pembangunan Aceh (PEMA) bekerjasama dengan BUMD PT Pembangunan Kota Langsa (Pekola) melakukan pelepasan operasi (Lifting) Sulfur 3.500 Matriks Ton (MT) perdana ke Riau di Pelabuhan Kuala Langsa. Sulfur ini dibeli dari PT Medco dan akan dijual ke PT ARP di Pekan Baru.

Demikian disampaikan Direktur Utama PT Pembangunan Aceh, Ali Mulyagusdin pada acara pelepasan operasi sulfur, Sabtu (20/04/2024). Menurutnya, berbagai hambatan dan rintangan kita dapatkan di lapangan dalam melakukan operasi ini, namun Alhamdulillah berkat dukungan seluruh pihak kita bisa sampai ke titik ini. Bisnis trading Sulfur ini telah dilakukan sejak tahun 2022 yang dipusatkan operasinya di Pelabuhan Blang Lancang Lhokseumawe.

Bacaan Lainnya

“Namun atas perintah dan arahan Pemerintah Aceh yang kemudian didukung penuh oleh Pj Wali Kota Langsa beserta jajaran Forkopimda, maka PT PEMA memutuskan untuk memindahkan operasi bisnis Sulfur ke Pelabuhan Kuala Langsa,” kata Ali.

Hal ini dilakukan semata-mata dalam rangka menumbuhkan transaksi dan menghidupkan kembali pelabuhan di Aceh, dalam hal ini kita mulai sama-sama dari Pelabuhan Kuala Langsa.

“Kita semua berharap Kota Langsa terus bergerak menjadi kota utama perdagangan dan jasa di wilayah timur Aceh. Dalam sejarahnya, eksistensi Langsa telah dimulai sejak era kolonial Belanda, sekitar satu abad lalu,” katanya.

Kota Langsa sering disebutkan juga kawasan Segitiga Aceh, Medan dan Penang dengan posisi geografisnya itu sangat strategis yang terletak di Selat Malaka. Untuk itu, mari bersama bahu membahu mengembangkan Pelabuhan Kuala Langsa ini.

“Dapat kami sampaikan bahwa operasi sulfur di Kuala Langsa ini telah kita mulai sejak tahun 2023,” ujarnya.

PT PEMA terus berupaya memberikan kinerja yang terbaik bagi pembangunan Aceh. Kerjasama yang sudah terbangun di Kota Langsa juga sudah menunjukkan kontribusi aktif perusahaan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Aceh (PAA).

Selain untuk meningkatkan pendapatan, kerjasama ini juga mendorong serapan tenaga kerja lokal dan pemanfaatan infrastruktur publik seperti Pelabuhan Kuala Langsa sehingga dapat menggerakkan investasi daerah.

Tak hanya itu, Kota Langsa juga merupakan kota unik meskipun luas daerahnya kecil, tetapi memiliki berbagai komoditas unggulan dari hasilpertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan.

“Kami PT PEMA memohon doa dan dukungan dari seluruh unsur elemen masyarakat agar aktivitas bisnis di Pelabuhan Kuala Langsa ini dapat kita kembangkan tidak hanya untuk trading Sulfur, melainkan juga perdagangan komoditas-komoditas unggulan daerah lainnya akan kita usahakan di sini,” harapnya.

PT PEMA merupakan milik masyarakat Aceh, Kota Langsa memiliki potensi sumber daya alam yang sangat potensial sehingga dapat kita kembangkan bersama- sama, InsyaAllah.

“Harapan kami dengan telah dikelolanya Pelabuhan Langsa tersebut dapat mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan perekonomian setempat namun tetap menjaga dan melindungi dengan memperhatikan lingkungan sekitar. Kami juga berharap Pelabuhan Kuala Langsa bisa menjadi pelabuhan antar daerah dan ekspor impor antar negara,” ungkapnya.(mah)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait