Kota Lhokseumawe, SpiritNews-Anggota Bhabinkamtibmas Polres Lhokseumawe, Brigadir Esa Prasetyo, menjelaskan, dalam skala kecil pupuk organik cair dibuat dari 1 kilogram gula merah,1 batang pisang dimana bahannya diambil tengahnya dan lebih bagus yang sudah berbuah.
Selain itu 3 buah ragi tape, 4 botol yakult sebagai bakteri pengurai, air 10 liter yang tersedia dalam jerigen/ember disertai penutupnya. Semua bahan dicampurkan dan batang pisang di rajang kecil-kecil.
“Setelah selah itu disimpan di wadah yang tertutup rapat dan diam kan selama 7-10 hari dan setelah itu pupuk siap digunakan,” kata Eka, Jumat (16/11/2017).
“Cara pembuatannya sudah pernah didemostrasikan kemasyarakat yang ingin melihat, insya allah saya akan gencarkan lagi, untuk kedepan saya fokus ke sawah mengajak masyarakat dekat dengan alam,” ungkapnya.
Sedangkan cara penggunaanya, kata Esa, dosis penggunaan setiap 10-cc dicampurkan dengan air 5 liter setelah itu disiram ke tanaman, bisa juga dilakukan dengan metode semprot untuk tanaman padi dan cabe serta kacang-kacangan.
Esa juga mengakui bisa membuat probiotik ternak untuk menambah bobot daging hewan, mencegah penyakit dan hasil produksi ternak.
Sementara, Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman, melalui Kapolsek Muara Satu AKP Ahmad Yani, mengatakan, pembuatan pupuk organik cair yang diproduksi oleh Bhabinkamtibmas tersebut sangat bermanfaat serta bernilai ekonomis karna sangat murah dan mudah diproduksi.
“Harapanya, pupuk cair tersebut dapat membantu masyarakat petani, untuk hasil tani yang lebih baik,” terangnya.(mah)