Politisi PDIP Pertanyakan Janji Bupati Neneng soal Penyediaan Lapangan Kerja

  • Whatsapp
https://spiritnews.co.id/
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bekasi, Nyumarno.

Kabupaten Bekasi, SpiritNews-Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bekasi, Nyumarno, mempertanyakan janji politik Bupati Neneng Hasanah Yasin yang akan menyediakan 50 ribu lapangan kerja bagi masyarakat Kabupaten Bekasi.

Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat pada Agustus 2017, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Bekasi menempati peringkat pertama se-Jawa Barat, yakni mencapai 10,97 persen. Angka tersebut di atas rata-rata provinsi dan nasional yang hanya 8,22 dan 6,18 persen.

Bacaan Lainnya

Baca Juga: Fungsi BLK Harus Dioptimalkan dalam Penanganan Masalah Pengangguran

“Dan yang menjadi pertanyaan, dimana janji politik Neneng Hasanah Yasin saat mencalonkan diri sebagai Bupati Bekasi? Baik pilkada kesatu dan kedua kali yang diikutinya. Neneng berjanji akan menciptakan 50 ribu lapangan pekerjaan,” kata Nyumarno yang juga merupakan anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Bekasi kepada SpiritNews, Minggu (26/8/2018).

Selain itu, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bekasi juga dinilai telah gagal menuntaskan persoalan pengangguran. Hal tersebut tidak sejalan dengan janji Bupati Bekasi yang mengaku telah memiliki sejumlah rencana untuk menyelesaikan persoalan pengangguran ketika usai dilantik untuk kedua kalinya pada 22 Mei 2017 silam.

“Jadi jika saat ini masih ditemukan angkatan kerja banyak yang menganggur, bahkan bekerja sebagai kuli panggul di pasar, ini tentu sangat mencoreng Pemkab Bekasi dan patut dipertanyakan kinerja Disnaker,” kata Nyumarno.

Berita Lain: Disnaker Dinilai Gagal Atasi Masalah Pengangguran

Ia mempertanyakan upaya yang telah dilakukan Disnaker selama ini, untuk mengatasi persoalan pengangguran. Pasalnya, output dari job fair yang sering digelar selama ini dianggap tidak jelas.

“Apalagi jika mengatasi pengangguran dengan cara pemagangan, saya sangat tidak setuju. Dimana pemagangan itu sendiri masih banyak ditemukan penyimpangan di lapangan,” tegasnya.(bis)

Pos terkait