Kabupaten Aceh Utara, SpiritNews-Masyarakat Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, mengeluhkan kondisi Pasar Terpadu yang dinilai semrawut. Kondisi jalan yang sempit, diperparah dengan banyaknya pedagang kaki lima (PKL) dan parkir liar yang menggunakan bahu jalan, membuat kemacetan di jaur tersebut sulit dihindarkan.
Seperti yang terjadi pada peringatan HUT RI ke-73, Jumat (17/8/2018) lalu. Upacara pengibaran bendera merah putih dan berbagai kegiatan lainnya di Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, dipusatkan di Lapangan Areal Pasar Terpadu. Sehingga membuat kemacetan parah dan meleahkan bagi peserta dan masyarakat umum yang datang.
“Kami merasakan sangat lelah dan penat oleh hawa panas, hingga anak-anak sekolah harus memakai mobil untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap seorang guru yang datang mendampingi anak didiknya.
Baca Juga: Pawai Karnaval Meriahkan Perayaan HUT RI ke-73 di Kabupaten Aceh Utara
Diketahui, sejumlah siswa TK, SD, SMP dan SMA ikut memeriahkan perayaan HUT RI ke-73 di Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, dengan mengikuti aneka perelombaan dan pawai karnaval menggunakan pakaian adat dan mobil hias yang dipusatkan di Lapangan Pasar Terpadu.
Mereka berbaur dengan ribuan masyarakat yang ingin menyaksikan acara tersebut, sehingga kemacetan tak terhindarkan. Sejumlah pihak menyayangkan pemilihan lokasi Pasar Terpadu, meskipun masih banyak tempat lain yang dinilai lebih memadai.
“Semua warga sudah tahu, kalau Keude Krung Geukueh sudah bertahun tahun bagai kota tidak bertuan, tidak ada yang peduli,” ujar seorang warga, Ayu kepada SpiritNews, Minggu (19/8/2018).
Bisa disaksaksikan, terutama dalam setiap akhir pekan dan perayaan hari besar seperti HUT RI. “Masyarakat harus berdesak-desakkan dengan PKL, becak, sepeda motor, mobil dan truk, serta parkir liar,” katanya.
Berita Lain: Terkait Penertiban PKL Pasar Cikampek, Pemkab Karawang Gelar Rapat Koordinasi
Sementara itu, Camat Dewantara, Fadli Dakuta saat dikonfirmasi belum lama ini kaitan dengan rencana penertiban yang pernah dijanjikan setelah lebaran lalu namun belum juga dilakukan. Ia tidak berkomentar banyak. “Itu urusan pasar di bawah wewenang mukim,” sebutnya.(mah)