Tolak Kehadiran LGBT di Karawang, Aspika Gelar Unjuk Rasa di Kantor Bupati

  • Whatsapp
https://spiritnews.co.id/
Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam Karawang (Aspika) melaukan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Karawang, Jumat (19/10/2018).

Kabupaten Karawang, SpiritNews-Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Islam Karawang (Aspika) melaukan unjuk rasa di depan Kantor Bupati Karawang, Jumat (19/10/2018). Mereka menolak keberadaan kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Karawang.

Perwakilan Aspika, Yudi Kristanto mengungkapkan, pihaknya menolak keberadaan LGBT di Kabupaten Karawang yang dianggap melanggar syariat Islam dan adat istiadat Indonesia. “Kami menuntut ada upaya masif dan terstruktur untuk mengurangi itu. Entah itu caranya seperti apa, mereka lebih tahu sesuai peraturan yang berlaku,” katanya.

Bacaan Lainnya

Pihaknya mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Polres Karawang serta pihak terkait lainnya, melakukan upaya terstruktur pencegahan penyebaran anggota dan kegiatan LGBT.

Baca Juga: Tuntut Pencabutan Pergub 54/2018, Buruh Subang Gelar Unjuk Rasa

Menurutnya, kelompok LGBT perlu dibina dan dibimbing supaya memahami bahwa perilaku tersebut menyimpang dari ajaran agama dan adat istiadat di Indonesia. “Selain itu juga meluruskan orientasi seksual dan perilaku yang salah. Sebab, Indonesia khususnya Karawang adalah tanah leluhur para wali yang religius, penuh adat istiadat dan etika,” katanya.

Pihaknya juga meminta Pemkab Karawang menerbitkan Perda Larangan LGBT. Agar paham tersebut tidak semakin menyebar di Karawang, karena khawatir perilaku menyimpang itu akan menimbulkan bencana. “Kami tidak ingin Karawang namanya tercemar,” ungkapnya.

Berita Lain: Protes Rencana Kenaikan BBM, Mahasiswa Rusuh di Depan Gedung DPRD Kota Bekasi

Ia mengimbau kepada Bupati Karawang untuk menyurati Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), untuk menutup akun media sosial dan konten yang bermuatan LGBT serta prostitusi online.(art)

Pos terkait