Kota Banda Aceh, SpiritNews-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meminta semua pihak baik dari unsur pemerintahan, akademisi, hingga masyarakat petani bersinergi mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan di Aceh.
“Jika negara punya kebijakan, perguruan tinggi punya teori, tentunya petani punya praktek kontekstual. Saat semuanya diramu secara baik, dengan cepat kita menjadi daerah dengan ketahanan pangan,” kata Nova Iriansyah, dalam Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan Aceh Tahun 2018 yang berlangsung di Hermes Palace Hotel, 25-27 November 2018.
Dikatakan, ketersediaan pangan adalah hak yang paling asasi dalam diri manusia. Karena itu, tidak ada yang boleh menutup akses pangan kepada siapapun. “Keterjangkauan itu harus bisa diakses semua orang. Kalau terhenti, itu pelanggaran hak asasi yang paling berat,” ungkapnya.
Baca Juga: LIPI Ajak Masyarakat Kembangkan Produk Pangan Olahan dengan Memanfaatkan Teknologi
Banyak kasus terputusnya akses pangan kepada rakyat di berbagai negara, terjadi karena sistem kapitalis. Biasanya itu terjadi akibat semua hal diserahkan ke mekanisme pasar, sehingga akses individu ke pangan menjadi terputus. Lewat forum ketahanan pangan, Nova meminta agar persoalan akses pangan bisa dibahas agar diskriminasi pangan dapat diatasi dan Aceh mandiri pangan secara berkelanjutan.
Dijelaskan, untuk mewujudkan kemandirian pangan, Dinas Pangan dan Dinas Pertanian Aceh harus belajar ketahanan pangan dari salah satu negara Afrika Timur, Ethiopia. Negara yang 20 tahun lalu menderita kelaparan parah itu, saat ini menjadi negara dengan ketahanan pangan terbaik ke 15 dunia, jauh meninggalkan Indonesia yang peringkatnya di atas 20.
“Ethiopia bisa menjadi rujukan pembelajaran untuk menjadikan Aceh sebagai daerah yang mandiri pangan serta berkelanjutan di tahun 2022,” kata Nova.
Berita Lain: Konsumsi Pangan Non Beras dan Terigu Perlu Ditingkatkan
Dalam rakor tersebut, Plt Gubernur Aceh memberikan penghargaan Adi Karya Pangan Nanggroe Tahun 2018 kepada pelaku dan pembina pangan di Aceh. Mereka juga mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 5 juta.(mah)