Banda Aceh, SpiritNews – Penceramah Kondang asal Riau, Ustadz Abdul Somad, mengisi ceramah memperingati 14 tahun musibah Tsunami. Kegiatan tersebut dipusatkan di Masjid Tgl. Chik Mahraja Gurah Kecamatan Pekan Bada, Rabu (26/12/2018).
Ustadz Somad dalam ceramahnya, mengatakan setidaknya ada tiga hikmah besar yang diberikan Allah kepada masyarakat Aceh. Pertama adalah terjalinnya silaturrahim antar-masyarakat, hikmah mengenang bahwa seluruh manusia akan mati meninggalkan dunia.
“Hikmah Tsunami adalah pelajaran bahwa kita tidak ada apa-apanya dan bukan siapa-siapa sampai waktunya kita juga dipanggil menghadap Allah,” kata Abdul Somad.
BACA JUGA: Aceh Peduli Korban Bencana Palu dan Donggala
Selain itu, Ustadz Somad menyebutkan, membangun Aceh di masa depan dilakukan dengan kembali kepada ajaran agama. “Bangkit ke depan adalah dengan Islam,” katanya.
Selain itu, ujar Ustadz Somad, masa depan Aceh berada di tangan anak muda. Karena itu, ia mengajak seluruh orang tua menjaga generasi muda dari kerusakan akidah. Bukan hanya itu, Ustad Somad juga menjaga perempuan-perempuan Aceh, karena dari rahim merekalah nantinya lahir pemimpin Aceh.
Sementara Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova IIriansya, menyebutkan Tsunami Aceh akan terus dikenang oleh masyarakat Aceh. “Tsunami menjadi momentum mawas diri sekaligus menyadarkan bahwa manusia begitu kecil dan tidak berdaya di hadapan Allah,” kata Nova.
Tsunami, ujar Nova, merupakan fenomena alam dan juga ujian yang mengandung banyak hikmah. 14 tahun Tsunami, Nova meminta kepada semua masyarakat Aceh membangun semangat berkarya dalam pembangunan serta membangun kesiagaan dalam menghadapi fenomena dan dinamika alam.
BERITA LAIN:Tsunami di Selat Sunda Menerjang 4 Kabupaten, Data BNPB: Korban Tewas Sementara 222 Orang
“Duka mungkin masih tersisa. Tapi kita bertekad bangkit dan menatap hari esok lebih baik. Momentun ini harus menjadikan kita untuk lebih meningkatkan ketakwaan kepada Allah,” kata Nova.
Sebelum tausiah akbar, para pimpinan Forkopimda Aceh terlebih dahulu mengunjungi kuburan massal di Gampong Lam Geu Eu Pekan Bada. Kuburan massal itu memang belum terlalu diketahui oleh masyarakat luas. Hal itu dikarenakan belum tertatanya dengan baik kuburan tersebut.
Imum Meunasah Gampong Lam Geu Eu, Abdurrahman, menjelaskan sedikitnya ada sepuluh ribu korban Tsunami dari beberapa kecamatan dikuburkan secara massal di empat kuburan di desa mereka. Tiga turun kuburan, ujar dia masih berstatus milik pribadi.
Menanggapi hal itu, Plt Gubernur menyebutkan untuk tahun depan, pihaknya adalah menata kembali kuburan tersebut dengan lebih baik. “InsyaAllah tahun depan kita rapikan ya. InsyaAllah akan jadi tempat ziarah,” kata Nova.
Sampaikan Dukacita Atas Tsunami Selat Banda
Nova Iriansyah menyebutkan permasalahan fenomena alam tidak pernah henti menimpa rakyat Indonesia. Hal tersebut kata Nova, menandakan Allah masih sayang kepada Indonesia. Terbaru adalah Tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung Selatan.
Atas nama rakyat Aceh dan Kepala Pemerintah Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan. “Pemerintah Aceh telah hadir di hari kedua bencana. InsyaAllah kita sedang menggalang bantuan seperti yang juga kita lakukan saat memberikan bantuan dari pemerintah dan masyarakat Aceh kepada Lombok dan Palu,” ujar Nova.
Musibah serupa ujar Nova, pernah dialami pula oleh masyarakat Aceh. Karena itu, pada peringatan 14 tahun Tsunami Aceh, seluruh masyarakat diajak mengirimkan doa kepada korban yang terdampak Tsunami Selat Sunda. (mah)