Kabupaten Sintang, spiritnews.co.id – Bidan harus terus menggaungkan pemberdayaan masyarakat. Saat ini, kalau ada 1.000 ibu melahirkan, maka 4 diantaranya meninggal. Dan 80 persen sudah ditangani bidan sisanya masih ke dukun beranak atau profesi diluar bidan.
“Dan 80 persen masyarakat sudah menggunakan fasilitas kesehatan dan menggunakan jasa bidan,” kata Bupati Sintang, Jarot Winarno, saat membuka acara Musyawarah Cabang Ikatan Bidan Indonesia (IBI) VII dan Peringatan Hari Ulang Tahun IBI ke 68, di Rumah Adat Melayu Tepak Sirih, Jalan YC Oevang Oeray Sintang, Sabtu (2/11/2019).
Peringatan Hari Ulang Tahun IBI ke 68 ini bertemakan “Bidan Melindungi Hak Kesehatan Reproduksi Melalui Pemberdayaan Perempuan dan Optimalisasi Pelayanan Kebidanan.
Dikatakan, dari 1.000 anak balita ada sekitar 310 diantaranya tinggi badannya tidak sesuai umur atau stunting. Saat ini di Sintang masih ditemukan 31 persen angka stunting. Peranan bidan untuk menuju Indonesia emas sangat besar khususnya terkait kesehatan.
“Sejak saya menjadi bupati, dari total 200 bidan sudah diangkat 100 bidan menjadi kontrak. Pada penerimaan CPNS Tahun 2019 ini, kita buka 39 formasi untuk tenaga bidan,” jelasnya.
Diakuinya, ada 3 tantangan yang harus dihadapi bidan yakni tingginya angka kematian ibu, rendahnya toleransi tehadap HIV/AIDS dan rendahnya pemahaman kesadaran seksual serta program Keluarga Berencana yang sudah mengalami kemunduran.
Ketua Pengurus Daerah IBI Provinsi Kalimantan Barat, Uray Rosidana, mengatakan, pengurus yang baru agar memberikan yang terbaik kepada anggota IBI di Sintang. Kembangkan organisasi dengan baik. Jaga kekompakan anggota dengan baik.
“Saya juga minta agar pengurus mampu mengayomi anggota IBI dengan baik,” kata Rosidana.
Ketua IBI Sintang periode 2013-2018, Memi Sukaesih, mengatakan, IBI Sintang sudah melaksanakan musyawarah cabang dan sudah memiliki kepengurusan yang baru.
Menurutnya, IBI harus terus meningkatkan kemampuan anggota, bergerak membangun kesehatan ibu dan anak untuk mencapai derajat kesehatan. IBI berusaha melaksanakan tugas dengan baik.
“Kami juga sudah diterima oleh masyarakat dengan baik dan didukung banyak pihak. IBI di Sintang sudah berdiri sejak 1982. Dan sudah diakui oleh IBI Provinsi Kalimantan Barat. Terima kasih kepada bidan senior yang sudah mendirikan organisasi IBI di Sintang ini,” kata Memi.(gaol)