Begini Perjuangan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Menekan Penyakit TBC Ditengah Pandemi Covid-19

  • Whatsapp

Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Dinas Kesehatan Kota Bekasi sosialisasi Bebas Tuberkulosis kepada seluruh lurah, Puskesmas dan stakeholder terkait.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, mengatakan, negara Indonesia masuk urutan ke-3 temuan kasus penyakit Tuberkulosis terbanyak di dunia, setelah India dan China. Sedangkan, Provinsi Jawa Barat merupakan terbanyak ke-3 temuan penyakit ini setelah Papua dan Banten.

Bacaan Lainnya

“Untuk itu, perlu adanya gebrakan pemerintah agar fokus pada penyebaran penyakit Tuberkulosis di tengah pandemi Covid-19,” kata Tanti, Kamis (8/10/2020).

Dalam hal ini, kata Tanti, Dinas Kesehatan Kota Bekasi mengeluarkan gagasan atau ide inovasi proyek perubahan yang bertajuk “KEBAS TBC dengan 5T” Kecamatan Bebas Tuberkulosis.

Adapun 5T beserta jenis penemuan yang dimaksud adalah :  Penemuan Pasif dengan jejaring layanan TBC (Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat) oleh Tim DOTS.

T1 adalah tersedianya SK PPM TBC tingkat kecamatan dan kelurahan. T2 adalah tersedianya SK TIM DOTS difasilitas pelayanan kesehatan . T3 adalah tersedianya SK Protokol Kesehatan TBC.

Sedangkan berdasarkan Penemuan Aktif berbasis keluarga dan masyarakat (Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat). T4 adalah tersedianya Kartu Kendali Follow Up pemeriksaan laboratorium pengobatan pasien TBC oleh kader TBC pendamping. Dan T5 adalah tersedianya Kartu Kendali minum obat pasien TBC oleh kader TBC pendamping.

“Bukan suatu hal yang mudah menjalankan proyek perubahan untuk menekan angka penyebaran Tuberkulosis ditengah pandemi Covid-19. Pasti akan banyak kendala yang dihadapi,” jelasnya.

Salah satu kendalanya adalah, pembatasan terkait pertemuan secara langsung dengan adanya protokol kesehatan sehingga para kader dan tim yang mendampingi tidak dapat seterusnya melakukan kunjungan langsung namun bisa melalui virtual.

“Bukan hanya itu saja. kita tahu dari segi pendanaan, tenaga dan perhatian semua masih terkonsentrasi kepada kasus pandemi Covid-19,” tegasnya.

Namun dibalik kendala-kendala yang dihadapi,  pemerintah optimis dengan adanya program ini dapat menekan kasus Tuberkulosis yang ada di Kota Bekasi.

“Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berharap adanya efek jangka panjang dari program inovasi proyek perubahan KEBAS TBC dengan 5T agar terciptanya Kota Bekasi bebas dari Tuberkulosis, atau minimalnya per kecamatan sudah dapat mengurangi kasus-kasus TBC dan tidak menularkan,” ungkapnya.(sam)

Pos terkait