Bocah Pemanjat Tiang Bendera Menyita Perhatian Warga Hingga ke Presiden Jokowi  

  • Whatsapp
https://spiritnews.co.id/wp-content/uploads/2018/08/Joni-pemanjat-Tiang-Bendera.jpg
Joni pemanjat tiang bendera untuk membetulkan tali agar Sang Saka Merah Putih bisa berkibar

Jakarta, SpiritNews-Aksi heroik siswa SMP Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanes Ande Kala (sebelumnya ditulis Yohanis Gama Marschal Lau), menyita perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi akan mengundang siswa yang akrab disapa Joni itu ke Istana Kepresidenan.

Hal itu diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang menerima Joni di kantornya. Imam senang banyak pihak yang mengapresiasi aksi heroik Joni yang memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali agar Sang Saka Merah Putih bisa berkibar.

Bacaan Lainnya

“Kita bersyukur, siang ini kita bertemu dengan pahlawan kita, anak muda yang sangat heroik. Terima kasih kepada banyak pihak yang mengapresiasi Joni,” kata Imam di kantornya, gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).

Sebelum bertemu dengan Jokowi, Imam mengatakan Joni akan diajak menyaksikan pembukaan Asian Games 2018 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) nanti malam. Imam menilai Joni pantas menerima apresiasi karena aksi heroiknya tersebut.

“Joni akan menyaksikan pembukaan Asian Games. Ini sebuah kebanggaan bagi Indonesia karena kita punya Joni yang sangat heroik dan sangat spektakuler,” kata Imam.

Seperti diketahui, Yohanis atau akrab disapa Joni merupakan siswa SMP yang nekat memanjat tiang bendera setinggi 23 meter. Saat itu, tengah berlangsung upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di sebuah lapangan di Kabupaten Belu. Tali yang sedianya mengibarkan Sang Saka Merah Putih putus, sehingga kegiatan upacara terhenti sejenak.

Namun Joni dengan spontan memanjat tiang bendera tersebut tanpa alas kaki hingga ke ujung dan membenarkan tali yang terputus itu. Aksi Yohanis ini divideokan oleh beberapa orang di sekitar.

Sebelumnya, video viral itu disebut terjadi di Atambua, salah satu kecamatan di Kabupaten Belu. Tapi sebenarnya TKP ada di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto, Kabupaten Belu, sekitar 14 kilometer dari Atambua.

Sumber:detik.com

 

 

Pos terkait