Lima SMPN di Kecamatan Juli Belum Bisa Melaksanakan UNBK

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Ratusan siswa-siswi dari lima SMP Negeri di Kecamatan Juli belum bisa melaksanakan UNBK

Kabupaten Bireuen, spiritnews.co.id – Ratusan pelajar dari lima SMP Negeri yang ada di Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen, dipastikan tidak akan bisa mengikut Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sekolahnya sendiri karena kendala tidak memiliki ruang laboratorium dan sarana lainnya.
Ke lima SMPN itu adalah, SMP Negeri 2, SMP Negeri 3 Juli Bonyot, SMPN 4 Juli Kreueng Simpo dan SMPN 6 Juli Suka Tani. Siswa – siswi kelima SMPN ini terpaksa harus menumpang UNBK di SMAN 3 Bireuen.

Baca Juga : SMKN I Tanah Luas Siap Menghadapi UNBK 2019

Bacaan Lainnya

Kepala SMPN 2 Juli Uruk Anoe, Yusuf, mengatakan, sekolahnya tidak akan melaksanakan UNBK pada April 2019 mendatang di sekolahnya.
“Kondisi sangat membebani siswa, karena harus pergi ke sekolah lain untuk menumpang ujian. Nanti, mereka harus berjalan kaki puluhan kilometer,” kata Yusuf kepada spiritnews.co.id di kantornya, Sabtu (23/2/2019).
Diakuinya, sekolahnya tidak bisa melaksanakan UNBK di sekolahnya karena tidak memiliki ruang laboratorium dan perangkat komputer.

Berita Terkait : Indeks Pendidikan Rata-rata Purwakarta di Angka 7,74, Bupati Anne : Perlu Peningkatan SDM

Kepala SMPN 5 Juli Simpang Jaya, Alauddin, mengatakan, untuk UNBK tahun ini, siswanya memang sudah siap, karena sudah dilaksanakan simulasi, trayout dan gladi untuk penguasaan perangkat lunak komputer.
“Tetapi pada saat pelaksanaan UNBK April 2019 mendatang, terpaksa harus menumpang di SMAN 3 Bireuen. Akibatnya, orang tua murid akan terbebani biaya ongkos siswa pulang pergi,” kata Alaudin.
Kepala Bidang Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bireuen, Zamzami, membenarkan lima SMPN itu belum bisa melakukan UNBK sendiri. Sehingga, berbagai macam bentuk alat masih kurang termasuk gedung laboratorium juga mungkin jaringan Internet.
“Kita terus berusaha untuk bisa sekolah itu. Tahun depan siswa masing-masing SMP bisa ikut ujian sendiri. Walaupun juga banyak pula sekolah di daerah lainnya, memiliki nasib yang sama seperti lima sekolah itu,” ungkapnya.(zal)

Pos terkait