Bupati dan Kapolres Subang Siap Menjadi Orang Tua Asuh Bagi Anak Staunting

  • Whatsapp

Kabupaten Subang, spiritnews.co.id – Dalam rangka percepatan penanganan anak stunting di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang gencar sosialisasi dan pencanangan orang tua asuh bagi anak stunting.

Demikian dikatakan Bupati Subang H. Ruhimat atau yang akrab disapa Kang Jimat saat membuka rapat koordinasi dengan Forkopimda yang membahas tentang orang tua asuh anak stunting dan evaluasi vaksinasi Covid-19 dosis 3 (Booster), di Aula Oman Syahroni, Senin, (1/8/2022).

Bacaan Lainnya

Bupati Subang Kang Jimat menginstruksikan seluruh camat untuk segera melaksanakan Rakor di tingkat kecamatan agar target vaksinasi booster 50% segera tercapai.

“Saya yakin dan tidak ragu kepada kepala puskesmas, saya inginkan dosis 3 akhir Agustus sudah bisa tercapai,” kata Bupati.

Terkait percepatan Stunting dengan program Orang Tua Asuh, Bupati Kang Jimat menginstruksikan DP2KBP3A untuk segera memberikan target dengan nama-nama.

“Saya minta kepada DP2KBP3A untuk melayangkan target nama-nama sasaran,” katanya.

Bupati mengaku siap menjadi orang tua asuh bagi 5 anak stunting di Kabupaten Subang karena dia juga sebagai pembina 104 orang ODGJ.

Dijelaskan, program orang tua asuh anak stunting ini bukan hanya memberikan makanan yang bergizi, tapi juga diimbangi dengan edukasi kepada orang tua, sehingga penanganan stunting dapat segera teratasi.

“Bukan hanya memberikan sembako ataupun makanan bergizi, tapi saya inginkan sekaligus memberikan edukasi pembinaan. Saya minta semua BUMD juga ikut serta tolong diberikan target agar bulan ini sudah bisa rapi data tinggal pilih mana yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya itu utamakan,” tegasnya.

Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Rahmat Effendi, mengatakan, rapat koordinasi ini untuk percepatan penanganan anak stunting di Kabupaten Subang melalui sosialisasi dan pencanangan orang tua asuh bagi anak stunting.

“Kami berharap dapat mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Subang dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan,” kata Rahmat.

Kepala Dinas Kesehatan, dr. Maxi, mengatakan, tercatat 26 orang positif Covid-19 dengan rincian 1 orang disolasi di RSUD, 5 orang di rumah sakit luar Subang dan 20 orang isolasi mandiri.

Kepala DP2KBP3A Subang Dra. Nunung Suryani, M.Si, mengatakan, stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi yang berulang, sehingga menimbulkan tinggi dan berat badan anak di bawah standar.

“Kasus stunting di Kabupaten Subang saat ini  berjumlah 2.018 orang,” kata Nunung.

Terkait orang tua asuh, dia menyarankan setiap orang baik jajaran pemerintahan maupun swasta yang merupakan unsur pentahelix, untuk menjadi orang tua asuh.

“Diajurkan bantuan diberikan langsung oleh setiap orang tua asuh dan diberikan langsung kepada sasaran sekaligus memberikan sosialisasi dan pemaparan,” katanya.

Dandim 0605 Subang Letkol Inf. Bambang Raditya, M.Han, mengatakan, pada tahun 2013 angka stunting di Indonesia masih berada di 37,4%. Melalui beberapa program akhirnya pada tahun 2018 turun menjadi 30%.

“Bayangkan 5 tahun hanya turun 5%. Masih jauh di atas rata-rata standar WHO yaitu 20%,” kata Dandim.

Tahun 2022, kata Dandim, angka stunting di Indonesia masih 24,4% dari 5,3 juta balita yang ada di Indonesia.

“Kita harus terus berupaya mengejar ketertinggalan agar tetap dapat memenuhi atau mengurangi angka stunting sampai di angka 14% di tahun 2024,” jelasnya.

Kapolres Subang AKBP Sumarni, mengaku, sangat mendukung program percepatan penurunan stunting dan dirinya siap menjadi orang tua asuh untuk 5 anak.

“Kita perlu dukung dan percepat gerakan ini, supaya benar-benar Subang ini menciptakan generasi penerus harapan bangsa, dengan generasi-generasi yang sumber daya manusianya mumpuni, yang tentunya dapat memimpin bangsa ini ke depan dengan lebih baik,” kata Kapolres.

Terkait Covid-19 yang saat ini kembali meningkat, Kapolres mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga prokes dan lakukan vaksinasi.

“Saat ini pandemi Covid-19 masih ada 26 orang yang dirawat. Artinya Covid-9 ini masih ada, masih nyata, jadi tolong kita semua apalagi dinas instansi terkait perbanyak war-war ke masyarakat, ingatkan masyarakat saat ini Covid-19 masih ada,” ungkapnya.(sir)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait