Wali Kota Bekasi : Mari Kita Putus Rantai Teori Propaganda dan Radikalisme

  • Whatsapp
spiritnews.co.id
Sosialisasi toleransi keberagaman di Kota Bekasi yang harmoni dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kota Bekasi, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede

Kota Bekasi, spiritnews.co.id – Sosialisasi toleransi keberagaman di Kota Bekasi yang harmoni dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kota Bekasi, Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede.
Kegiatan ini dihadiri Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Indarto, Dandim 0507 Bekasi Letkol Arm Abdi Irawan, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi Reny Hendrawaty, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Alie Fauzie, dan Ketua FKUB Kota Bekasi H. Abdul Manan.
Acara ini terselenggara atas inisiatif guru-guru ASN (Aparatus Sipil Negara) maupun non ASN dari SMAN 5 Kota Bekasi, SMAN 7 Kota Bekasi, SMAN 16 Kota Bekasi, SMAN 21 Kota Bekasi, SMAN 11 Kota Bekasi, SMKN 4 Kota Bekasi, dan SMKN 14 Kota Bekasi.

Baca Juga : Tangkal Berita Hoax, Forjas Bekasi Gelar Talkshow Bagi Pemilih Pemula

Bacaan Lainnya

Dandim 0507 Bekasi, Letkol Arm Abdi Irawan, mengatakan, akan ada event besar yakni Pemilihan Umum (Pemilu) Pileg dan Pilpres maka sebagai warga negara yang baik harus ikut campur dan mensukseskan dan pilih sesuai hari nurani, jangan terpengaruh oleh berita-berita yang semestinya tidak disebarluaskan dalam bentuk negatif, harus lihat dari pribadi dari calon calon presiden.
“Jangan terpengaruh dengan apapun berita hoax, pastikan pilihan sesuai hati nurani, dan yang terpenting sukseskan pemilu pada 17 April 2019 mendatang,” kata Irawan.
Kapolres Metro Bekaso Kota, Kombes Pol Indarto, mengatakan, Indonesia sedang di uji, baik dari segi harmoni maupun menjelang Pilpres. Jika ujian ini bisa dilalui, maka Indonesia akan menjadi negara yang maju dan besar, namun jika gagal bisa dibilang balik seperti dulu.

Berita Terkait : Seminar “Hoax dan Diseminasi Informasi di Tahun Politik” IMAKA Ajak Generasi Milenial Lebih Teliti

“Track kita yang dijalani, sudah benar, tinggal dipertahankan, kini menurunnya toleransi dan meningkatnya intoleransi membuat keresahan bagi warga, Jika bicara NKRI, kita tidak perlu lagi mempertentangkan suku budaya apa, agama apa, kita ini bisa untuk bersatu, NKRI itu melepas semua menjadi satu, hilang budaya apa, agama apa, yang ada hanya satu NKRI,” tegas Indarto.
Dikatakan, berita hoax atau bisa disebut berita bohong yang sedang mendunia karena budaya yang rusak, dari gadget dan disebar, sekarang lebih mudah sebarkan berita hoax tinggal tekan teruskan maka seharipun bisa menjadi viral, tidak pada jaman dahulu yang melalui mouth to mouth.
“Laporkan kepada kami, jangan langsung ditelan menjadi berita benar, konfirmasi kepada kami, agar kami telaah dulu dan kita bisa informasikan kepada khalayak, mari kita putus rantai teori propaganda tersebut dan juga termasuk radikalisme dan nilai lainnya,” tegasnya.

Berita Terkait : Ormas Islam se-Kota Bekasi Deklarasi Anti Hoax dan Radikalisme

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan, persatuan Indonesia adalah satu kewajiban di dalam NKRI, peraihan penghargaan dari Kota Layak HAM, Kota Predikat ke 6 skala nasional yang Toleran, Kota dengan Kerukunan Umat Beragama adalah satu kunci kita harus jaga Kota Bekasi ini sebagai pemersatu NKRI.
“Kita harus bangun kedamaian, rajut kebersamaan, jaga persatuan dan kesatuan, agar terwujudnya Visi Kota Bekasi yang Cerdas, Kreatif, Maju, Sejahtera dan Ihsan,” kata Rahmat.
“Kami dari 3 pilar wilayah (Wali Kota, Kapolres dan Dandim) terus perkuat solidaritas demi Kota Bekasi, dan menjadi contoh kepada warga agar terus berkoordinasi kepada lainnya sehingga membentuk rasa ingin bela negara di NKRI ini, berikut juga kepada 3 pilar di wilayah kecamatan atau kelurahan yang terus menjaga persatuan di wilayah,” jelasnya.
“Memang agak sulit dan upaya keras membangun proses peradaban di sebuah kota. Kota Bekasi ini banyak segala perbedaan dari suku, budaya, ras, dan agama, untuk itu walaupun berbeda agama dan keyakinan, bahasa harus tetap untuk satu arah dalam menjaga NKRI, dan menjaga pluralisme yang ada di Kota Bekasi,” tambahnya.(sam)

Pos terkait