Derita Anak-Anak Gaza Tanggung Jawab Siapa ?

  • Whatsapp

BERDASARKAN pernyataan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, sedikitnya 100 anak telah terbunuh atau terluka setiap hari di Gaza sejak serangan dimulai kembali pada 18 Maret lalu, bahkan saat Amerika Serikat menggarisbawahi dukungan berkelanjutan bagi Zionis Israel.

Penulis : Eka Ristiyanti, S.Pd

Bacaan Lainnya

Guru di Kabupaten Bandung Barat

Banyak sekali korban pembunuhan dari kebiadaban Zionis Israel yang merupakan anak-anak. Padahal seharusnya mereka memperoleh perlindungan dari kekejaman peperangan yang terjadi.

Menurut Philippe Lazzarini, Kepala Badan Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan bahwasanya tidak ada yang membenarkan pembunuhan anak-anak. Ia juga mengatakan Zionis Israel mengubah wilayah yang dikepung menjadi “tanah terlarang” bagi anak-anak dan menyesalkan bahwa “nyawa anak-anak” telah “dipotong” dalam perang.

Jalur Gaza saat ini menjadi jalur yang tidak aman lagi bagi anak-anak. mereka kehilangan masa pendidikan mereka, kehilangan orang tua hingga mengalami ketakutan, penderitaan dan kecemasan setiap saat. Mereka seperti berada di pinggir jurang yang setiap saat akan jatuh lalu tidak bernyawa lagi.

Ditambah kampanye biadab Zionis Israel untuk menutup jalur bantuan dalam menerapkan kebijakan “kelaparan sistematis” dengan menghentikan masuknya bantuan dan tepung selama sebulan penuh, yang memaksa toko roti tutup. Lalu bagaimanakah nasib anak-anak di Gaza? Tanggungjawab siapa ini semua??

Dengan dalih membela warga Gaza, Jerman dan lembaga-lembaga dunia nyatanya hanya baik di omongannya saja. Kenyataannya bertolak belakang. Tidak ada pembelaan secara nyata kepada warga dan terutama anak-anak di Gaza.

Semua fakta ini terjadi di tengah narasi soal HAM dan tetek bengek aturan internasional dan perangkat hukum soal perlindungan dan pemenuhan hak anak. Nyatanya aturan-aturan tersebut tak mampu menghentikan apalagi mencegah penderitaan anak-anak Palestina

Semua ini semestinya menyadarkan umat bahwa tidak ada yang bisa mereka harapkan dari lembaga-lembaga internasional dan semua aturan yang dilahirkannya. Masa depan Gaza dan kaum muslim Palestina ada pada tangan kaum muslim sendiri, yakni pada kepemimpinan politik Islam yang semestinya sungguh-sungguh mereka perjuangkan.

Yaitu kaum muslimin yang bergerak bersama dalam naungan negara berlandaskan Islam berfungsi sebagai pelindung yang tidak akan pernah membiarkan kezaliman menimpa rakyatnya. Sistem Islam ini terbukti selama belasan abad berhasil menjadi benteng pelindung yang aman, dan memberikan support system terbaik bagi tumbuh kembang anak sehingga mereka bisa menjadi generasi cemerlang pembangun peradaban emas dari masa ke masa.

Ditambah lagi seorang muslim wajib terlibat dalam memperjuangkan kembalinya sistem islam agar mereka punya hujjah bahwa mereka tidak diam berpangku tangan melihat anak-anak Palestina terzalimi.(*)

Editor: Lassarus Samosir, SE

Pos terkait